Jumat, 29 April 2011

PENYAKIT BUSUK BUAH (Phytophthora)PADA TANAMAN KAKAO

PENYAKIT BUSUK BUAH (Phytophthora)PADA TANAMAN KAKAO
1.Phytophthora spp
Phytophthora spp merupakan marga yang terpenting dalam dunia jamur. Bagian vegetative jamur pada umumnya berupa benang-benang halus memanjang, bersekat (septa) atau tidak, disebut hifa. Kumpulan benang-benang hifa disebut miselium. Hifa bercabang-cabang atau tidak, tebalnya 0.5-100 µm. demikian pula pada seluruh selium mungkin hanya memiliki beberapa µm, tetapi dapat pula membentuk lapisan atau benang-benang besar yang panjangnya bermeter-meter.
Konidiofore terbentuk secara bebas, ujungnya terletak hialid secara langsung terdapat satu lapisan sel penyangga, konidia berangkai, banyak sekali dan keseluruhan merupakan kapala yang built, sering kali berwarna jika banyak jumlahnya terletak dengan sterigmata primer.

2.Penyakit Busuk Buah (Phytophthora)
Phytophthora palmivora merupakan patogen yang menyebabkan penyakit gugur buah dan busuk pucuk pada tanaman kelapa dan penyakit busuk buah dan kanker batang pada tanaman kakao. Seperti penjelasan oleh seorang ahli ia adalah Ir. Asni Ardjanhar, MP (peneliti BPTP Sulawesi Tengah). Asni mengatakan bahwa penyebab penyakit busuk buah adalah karena adanya jamur Phytophthora palmivora. Penyakit ini ditandai dengan adanya pembusukan pada buah disertai bercak coklat kehitaman dengan batas yang tegas. Serangan biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah. Perkembangan bercak coklat cukup cepat sehingga dalam waktu beberapa hari seluruh permukaan buah menjadi busuk, basah, dan berwarna coklat kehitaman. Pada kondisi lembab di permukaan buah akan muncul serbuk berwarna putih. Serbuk ini adalah spora Phytophthora palmivora yang sering kali bercampur dengan jamur sekunder (jamur lain)

Buah kakao yang terkena penyakit busuk buah

3.Penyebaran
Jamur Phytophthora palmivora menyebar dari satu buah ke buah yang lain melalui beberapa cara, terutama melalui percikan air hujan, hubungan langsung antara buah sakit dan buah sehat, dan melalui perantaraan hewan. Asni juga mengatakan bahwa percikan air hujan merupakan agen penyebar penyakit yang palig penting. Percikan air hujan dapat menyebarkan spora jamur Phytophthora palmivora dari buah sakit ke buah sehat atau spora yang berasal dari tanah ke buah.
Hewan juga dapat menyebarkan penyakit ke tempat yang lebih tinggi dan lebih jauh. Karena hewan dapat berpindah tempat dengan mudah. Salah satu jenis hewan yang paling berperan dalam pernyebaran penyakit adalah semut. Selain itu, ada hewan penyebar lain seperti tikus, tupai dan bekicot.
Selain menyerang buah, jamur ini juga dapat menyerang batang. Jamur ini dapat berkembang dengan baik pada kondisi lingkungan yang lembab. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan iklim mikro di kebun agar kelembaban di kebun tidak tinggi dengan melakukan pemangkasan, baik pemangkasan tanaman maupun pohon pelindung.


4.Pengendalian
Pengendalian terhadap penyakit busuk buah yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora adalah
a.Penanaman klon tahan



b.Sanitasi dilakukan dengan pemetikan buah busuk kemudian dibenam ke dalam tanah dengan perlakuan urea 300 gr di campur kapur pertanian 300 gr dengan ditambah 5 liter air, dan cara pengaplikasianya dengan membuat lubang, lalu masukan 100 buah busuk, kemudian ditaburi kapur pertanian, lalu di siram urea cair, selanjutnya di tutup dengan tanah setebal 20 cm.
c.Pemakaian fungisida sebagai tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara menyemprot buah sehat dengan fungisida Nordox, dengan volume semprot 500 liter/hektar. Penyemprotan dilakukan saat buah telah berumur rata-rata 3 bulan atau panjang buah sekitar 10 cm.
d.Mengatur lingkungan agar kelembabannya tidak terlalu tinggi, dengan cara pengaturan nauangan dan tanamannya sendiri (pemangkasan), untuk daerah yang sering terjadi genangan air perlu dilakukan pengaturan drainase.
e.Pemangkasan yang dimaksud adalah pemangkasan pemeliharaan yang dilakukan dengan tujuan mengurangi sebagian daun yang rimbun di tajuk tanaman dengan cara memotong ranting-ranting yang terlindung dan yang menaungi, mengurangi daun yang menggantung.
mengendalian busuk buah harus dilakukan secara terpadu dengan prinsip meminimalkan pemakain bahan kimia. Bahan kimia hanya dapat digunakan bila tidak ada alternatif lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar